Friday, April 4, 2014

Anak muda dan Topeng Sosial

Hak setiap orang untuk berbicara dan ngejudge orang dengan label munafik, tapi ingatlah semua orang juga seperti itu, cuma kadarnya aja yg beda... 



Orang seringkali jadi bahan ejekan dan dihakimi atas kesalahannya, mereka hanya lagi apes dan (mungkin) kamu cukup lihai untuk menyembunyikannya dan sungguh beruntung tidak ketahuan orang lain.



Inilah namanya kebebasan bereskpresi, suka senyum sendiri lihat seseorang yang ngejudge orang munafik. saya sendiri belum menemukan padanan kata yang tepat dari kata munafik itu sendiri. ya disenyumin aja dulu sampai semuanya topeng seseorang terbongkar dan terlihat jelas.


Toh kita sebenarnya adalah manusia-manusia yang bertopeng, tidak ada yg salah dan hukuman yang jelas atas topeng sosial, setiap orangpun bebas menilai walaupun bukan menjadi kewajibannya. Manusia perlu topeng sosial, untuk bertahan hidup dan pengakuan, karena sesungguhnya setiap orang juga menggunakannya. 



Topeng sosial banyak gunanya, terlepas itu demi kebaikan atau ketidak-baikkan. Toh kita adalah manusia punya kepentingannya masing-masing, terlepas itu baik atau buruk bagi orang lain.

Kita tak selalu (harus) bisa menjadi diri kita sendiri, karena dalam suatu keadaan tertentu mau nggak mau kita harus menggunakan topeng sosial. Walaupun sebenarnya hampir gak ada manusia jadi diri sendirinya yang original, karena hampir semua manusia bisa mempunyai sifat yg hampir sama, toh yang bedain cuma cashingnya doank..

"..Aku seperti ini orangnya, aku ga gitu orangnya", "...aku gak biasa kek gini..", semua merasa dirinya beda dari yang lain... aku orangnya bla...bla...bla, "awak gitu" seolah-seolah itu adalah karakter aslinya, padahal sebenarnya pola kepribadian dan karakter tadi tumbuh karena kebiasaan.

Kepribadian merupakan konsep cair, diri sendiri adalah wadahnya, kita bisa merubah bentuknya sesuai kebutuhan dan mengisi dengan jenis2 pola kepribadian. Ada banyak polanya, ada kepribadian sanguinis, melankolis, koleris dan plegmatis,  atau abaikan dulu tulisan ini coba googling jenis-jenis kepribadian, udah baca?? setelah membacanya kamu bisa mengklasifikasikan kepribadian dirimu kedalam salah satu jenisnya. i just told you, sebenarnya jenis kepribadian tadi bukanlah kepribadian asli seseorang, bukankah kepribadian dapat diubah dan dimanipulasi. toh sebenarnya sifat-sifat didalamnya bisa diadopsi dan dieliminasi sesuai kebutuhan.

Orang jahat yang kita anggap mempunyai kepribadian yang buruk, tentu itu bukanlah kepribadian aslinya, bisa diubah jugakan? Manusia sedari lahir tak punya kepribadian, so jgn bilang kepribadianmu saat ini adalah keunikanmu, padahal gak ada bedanya juga  sama orglain, apakah setelah tidak menjadi dirimu sekarang kamu ngerasa palsu?? gak juga kan, karena kepribadian memang bisa diedit2, sampai akhirnya tumbuh menjadi karakter yang kuat.

Ngomong-ngomong tentang pola kepribadian, erat hubunganya dgn Topeng Sosial, aku punya, kamu juga pubya dgn topengmu, apakah kita org munafik?

Kenapa orang dicap pake topeng ( karena nggak sesuai apa yg dipikirkan dengan diucapkan) a.k.a munafik, hanya  karena bukan menjadi dirinya, sedangkan yang ngecap begitu punya topengnya juga. Orang yg terbiasa ngomong kasar, ketika ketemu orang yg harus dihormati, mau gak mau harus menjaga sopan santun, topeng sosial kan? 


Saya hampir gak percaya banyak anakmuda yang ngakunya gak pernah nonton bokep, atau lihat adegan seks, ya minimal ngebayangin deh, tapi pura2 polos dan gak tahu, apakah itu? Karena kita butuh topeng sosial untuk bertahan dan melindungi diri.

setelah membaca ini, apakah kamu Lebih memilih: menggunakan topeng sosial TAPI jadi lebih baik atau menjadi diri sendiri apa adanya TAPI sebenarnya itu gak baik buatmu? Dengan menggunakan topeng sosial apakah seseorang bisa dicap palsu? Dan gak jadi diri sendiri? Kalau kebiasaan, topeng sosial tentu bisa menjadi karakter asli? 

Hampir semua manusia memakai topeng sosialnya ketika bersosial itu syarat agar bisa hidup secara sosial. Topeng sosial gak selamanya buruk, tergantung situasi dan kondisi menggunakankannya. Kamu ngobrol sama sahabat kamu, dan ngobrol sama org yg baru dikenal, pasti beda kan? Itu contoh penyesuaian topeng sosial. Pribadi manusia, memakai topeng dan pencitraannya masing2. Itu adalah syarat agar bisa hidup, hal yg sangat wajar.

Dan cewe pake topeng sosial ngedrama dan akting berlebihan, dengan harapan-harapan tertentu dari cowonya.
Dan cewe harus jaim dan jual mahal, biar gak terkesan murahan atau bikin penasaran, walaupun itu bukan pribadi yg sebenarnya.
Dan Cowo pura2 atau terkesan kelihatan baik sama cewe biar bisa dekat dgn cewe, tapi sayang hanya dekat sebagai teman, friendzone lg deh 

Cowo pake topeng sosial ngelucu, sok lucu di depan cewe , sampai ngerendahin dirinya, cewe mmg suka cowo yg lucu, jadian? Nggak!!  
Wanita suka menggunakan topeng untuk mengintimadasi cowo, cowo pake topeng biar dapat menaklukan cewe, kejamnya romansa (ntah ini memang sifat bawaan hormonal??)

dari beberapa hal diatas...
Dan menjadi wajar semuanya berubah setelah jadian, saat salah satu atau keduanya membuka topengnya, atau gak sengaja ketahuan. 


Silahkan pakai topeng sosial, saya yakin dibalik topeng sosial itu pasti ada essential self yg unik, bisa jadi lebih baik, kenapa nggak?

Tak ada larangan untuk membantah, Silahkan menyangkal dan lakukan denial, sudah menjadi kebebasan anda ingin "jadi apa adanya" dan gak mau pake topeng sosial, ya. Cuma mau mengingatkan, ya minimal jangan polos2 kali lah..

No comments:

Post a Comment