“Susah
jadi anak.. mau marah durhaka.. dibiarin kesel sendiri.. SABAR ! “
Sebenarnya
aku udah pernah bahas ini di twitter, ya sekedar mengulangi kembali, kalau kita
piker-pikir orangtua mana yang gak pengen ngasi yang terbaik buat anaknya, tapi
eh tapi orangtua juga manusia… Keputusan mereka untuk anaknya kadang bisa
menjadi buah simalakama bagi anaknya sendiri, gak diikutin salah, diikutin gak
enaknya ditanggung sendiri.
Film "Demi Ucok" menggambarkan sulitnya melawan keputusan orangtua
"...Glo atau Gloria Sinaga tidak mau jadi seperti ibunya, yaitu menikah, lupa mimpi, dan hidup dengan rutinitas setelahnya. Glo ingin mengejar mimpi, yaitu membuat film. Sementara Mak Gondut (ibu Glo) yang dalam keadaan sakit dan divonis hidup tinggal setahun lagi tetap bertekad mencari pasangan untuk Glo agar kemudian menikah dan hidup bahagia setelahnya... "
Sibaen na denggan do natua-tuai tu anakna, alai dang sude keputusan orantuai denggan tu anakkonna, tarmulobi situasi anak nga beranjak dewasa, merasa cukup dewasa untuk ngambil keputusan sendiri. ALE unang tor muruk hamu aka Naposo, bereng… kalo kamu udah gede masih diatur-atur sama orangtuamu, kenapa? bisa jadi dan sah-sah aja pandangan mereka terhadapmu memang kamunya belum cukup MANDIRI untuk bisa ngambil keputusan sendiri dengan tepat, gak semua orangtua bisa ngasi keputusan terbaik untuk anaknya, tapi kebanyakan anak malah nurutin aja, padahal belum tentu itu yang terbaik untuk dia, bahkan yang terburuk sekalipun, tapi kenapa harus diturutin ya?? toh si anak selanjutnya berjalan sendiri untuk dirinya tanpa didamping ortu lagi, bingungkan??
Alai
pe songoni, sering keputusan anak bertolak belakang dengan kemauan orangtua, orangtua kesannya kayak maksain kehendaknya gitu, kalau gak malah dicap
anak durhaka, dikeluarkan dari keluarga, sebegitu horor kah keputusan
orangtua.... why? boasa?? boasa??. Pertanyaan "boasa" unang pola sukkunonmu tu orangtua, ale sukkun ma jo dirim kedan.. "Bagaimana REPUTASI
yang kamu bangun selama ini bersama orangtuamu".
Dari
beberapa tindakan, pola pikir (mindset) dan beberapa keputusan yang pernah kamu
ambil selama ini, apakah ortu udah siap dengan kepercayaan penuh melepas
kamu sebagai "PRIBADI" yang mantap dalam ngambil keputusan sendiri,
Kalau setiap harinya kamu masih bertingkah seperti anak kecil yang gak bisa
ngatur dan ngurus diri sendiri, cukup pantas deh kalau orangtuamu masih
ngatur-ngatur kamu, karena kamu udah gede aja masih dicekokin, dimanjain, gak
mau belajar mandiri, terlepas kamu terlahir dari keluarga yang serba ada yang
lengkap segala sesuatunya, kadang malah gak kepikir untuk ngusahainnya sendiri.
Tentang
manja, banyak anak yang gak sadar kalau dirinya manja, walaupun sebenarnya
banyak yang bilang kalau dia itu emang manja, karena aku juga pernah mengalaminya sendiri. Belajar mandiri,
tanggung jawab sama diri sendiri, dan berani ngambil keputusan dengan segala
konsekuensinya, gak harus jauh dari orangtua dulu baru bisa mandiri, banyak
keputusan (inisiatif) yang wajib dilakukan sebagai tugas anak di dalam
keluarga. Jauh-jauh dulu deh dari cari duit sendiri, menjaga dan bisa ngurus
diri sendiri itu merupakan salah satu wujud tanggung jawab sederhana anak dalam
keluarga.
Sekolah,
kuliah, belajar dengan bener dan jadi lebih baik adalah salah satu wujud
tanggung jawab anak kepada ortu, walaupun kadang ada beberapa orang yang gak
bias ngelanjutin pendidikan, tapi tetap, belajar gak hanya ada disekolahan
juga, dari lingkungan kita bisa banyak belajar. Nah, ketika hal sesederhana itu
gak bisa ditanggungjawabi anak dengan benar, gimana caranya ortu bisa ngasi
kepercayaan lebih besar lagi? Jangan heran, banyak cowo yang setiap langkah
diatur sama mamanya dan gak bias ngambil keputusan sendiri kemungkinan besar
waktu kecil terlalu dimanja.
Tanggung
jawab besar berawal dari rentetan tanggung jawab kecil, basicnya tanggung jawab
sama diri sendiri. Contoh tanggung jawab kecil lain dalam keluarga, ada lagi yang
lain?. Pribadi
yg inisiatif, tanggung jawab dan mantap dalam ngambil keputusan lebih likeable
daripada yg taunya cuma bilang "terserah".
Taringatni
danah, molo adong baua naolo mangkatahon "terserah" doltuk ma ulunai,
beha songoni baua,, dang boi mambaen keputusan…
Alai
pe songoni, hamu do na umboto na undenggan tu hamuna dohot tu halak, unang pola
berharap hian hamu ihargai, ale anggo jolma na mantap do hita, otomatis do ihargai,
ate?
Dongan
mu,,
AnakMudaBatak
No comments:
Post a Comment