Thursday, March 6, 2014

Anak Vs Orangtua

 “Susah jadi anak.. mau marah durhaka.. dibiarin kesel sendiri.. SABAR ! “

Sebenarnya aku udah pernah bahas ini di twitter, ya sekedar mengulangi kembali, kalau kita piker-pikir orangtua mana yang gak pengen ngasi yang terbaik buat anaknya, tapi eh tapi orangtua juga manusia… Keputusan mereka untuk anaknya kadang bisa menjadi buah simalakama bagi anaknya sendiri, gak diikutin salah, diikutin gak enaknya ditanggung sendiri.

Film "Demi Ucok" menggambarkan sulitnya melawan keputusan orangtua

"...Glo atau Gloria Sinaga tidak mau jadi seperti ibunya, yaitu menikah, lupa mimpi, dan hidup dengan rutinitas setelahnya. Glo ingin mengejar mimpi, yaitu membuat film. Sementara Mak Gondut (ibu Glo) yang dalam keadaan sakit dan divonis hidup tinggal setahun lagi tetap bertekad mencari pasangan untuk Glo agar kemudian menikah dan hidup bahagia setelahnya... "
Sibaen na denggan do natua-tuai tu anakna, alai dang sude keputusan orantuai denggan tu anakkonna, tarmulobi situasi anak nga beranjak dewasa, merasa cukup dewasa untuk ngambil keputusan sendiri. ALE unang tor muruk hamu aka Naposo, bereng… kalo kamu udah gede masih diatur-atur sama orangtuamu,  kenapa? bisa jadi dan sah-sah aja pandangan mereka terhadapmu memang kamunya belum cukup MANDIRI untuk bisa ngambil keputusan sendiri dengan tepat,  gak semua orangtua bisa ngasi keputusan terbaik untuk anaknya, tapi kebanyakan anak malah nurutin aja, padahal belum tentu itu yang terbaik untuk dia, bahkan yang terburuk sekalipun, tapi kenapa harus diturutin ya?? toh si anak selanjutnya berjalan sendiri untuk dirinya tanpa didamping ortu lagi, bingungkan??

Alai pe songoni, sering keputusan anak bertolak belakang dengan kemauan orangtua, orangtua kesannya kayak maksain kehendaknya gitu, kalau gak malah dicap anak durhaka, dikeluarkan dari keluarga, sebegitu horor kah keputusan orangtua.... why? boasa?? boasa??. Pertanyaan "boasa" unang pola sukkunonmu tu orangtua, ale sukkun ma jo dirim kedan..  "Bagaimana REPUTASI yang kamu bangun selama ini bersama orangtuamu".

Dari beberapa tindakan, pola pikir (mindset) dan beberapa keputusan yang pernah kamu ambil selama ini, apakah ortu udah siap dengan kepercayaan penuh melepas kamu sebagai "PRIBADI" yang mantap dalam ngambil keputusan sendiri, Kalau setiap harinya kamu masih bertingkah seperti anak kecil yang gak bisa ngatur  dan ngurus diri sendiri, cukup pantas deh kalau orangtuamu masih ngatur-ngatur kamu, karena kamu udah gede aja masih dicekokin, dimanjain, gak mau belajar mandiri, terlepas kamu terlahir dari keluarga yang serba ada yang lengkap segala sesuatunya, kadang malah gak kepikir untuk ngusahainnya sendiri.

Tentang manja, banyak anak yang gak sadar kalau dirinya manja, walaupun sebenarnya banyak yang bilang kalau dia itu emang manja, karena aku juga pernah mengalaminya sendiri. Belajar mandiri, tanggung jawab sama diri sendiri, dan berani ngambil keputusan dengan segala konsekuensinya, gak harus jauh dari orangtua dulu baru bisa mandiri, banyak keputusan (inisiatif) yang wajib dilakukan sebagai tugas anak di dalam keluarga. Jauh-jauh dulu deh dari cari duit sendiri, menjaga dan bisa ngurus diri sendiri itu merupakan salah satu wujud tanggung jawab sederhana anak dalam keluarga.

Sekolah, kuliah, belajar dengan bener dan jadi lebih baik adalah salah satu wujud tanggung jawab anak kepada ortu, walaupun kadang ada beberapa orang yang gak bias ngelanjutin pendidikan, tapi tetap, belajar gak hanya ada disekolahan juga, dari lingkungan kita bisa banyak belajar. Nah, ketika hal sesederhana itu gak bisa ditanggungjawabi anak dengan benar, gimana caranya ortu bisa ngasi kepercayaan lebih besar lagi? Jangan heran, banyak cowo yang setiap langkah diatur sama mamanya dan gak bias ngambil keputusan sendiri kemungkinan besar waktu kecil terlalu dimanja.

Tanggung jawab besar berawal dari rentetan tanggung jawab kecil, basicnya tanggung jawab sama diri sendiri. Contoh tanggung jawab kecil lain dalam keluarga, ada lagi yang lain?. Pribadi yg inisiatif, tanggung jawab dan mantap dalam ngambil keputusan lebih likeable daripada yg taunya cuma bilang "terserah".

Taringatni danah, molo adong baua naolo mangkatahon "terserah" doltuk ma ulunai, beha songoni baua,, dang boi mambaen keputusan…
Alai pe songoni, hamu do na umboto na undenggan tu hamuna dohot tu halak, unang pola berharap hian hamu ihargai, ale anggo jolma na mantap do hita, otomatis do ihargai, ate?

Dongan mu,,


AnakMudaBatak

No comments:

Post a Comment